Mamalia Pesut Air Tawar di Kaltim Terancam Punah
13-12-2017 /
KOMISI X
Tim Kuker di Pimpin Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih melakukan pertemuan dengan mitra kerja ke Samarinda, Kalimantan Timur.Foto: SInggih/rni
Kementerian Pariwisata telah menetapkaan 10 Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata yang tersebar di wilayah Indonesia, namun menurut Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih dalam kunjungan Komisi X DPR RI ke Samarinda, Kalimantan Timur, seharusnya perhatian pemerintah tidak hanya pada 10 KEK Pariwisata saja, namun potensi-potensi pariwisata lainnya juga harus menjadi perhatian, Selasa (12/12/2017).
"Jangan hanya 10 KEK Pariwisata saja, karena hal yang menarik tidak hanya satu atau dua saja namun banyak. Memang perlu konsentrasi tapi kemudian prioritas tersebut tidak menutup potensi yang lain seperti di sini ada mamalia pesut air tawar yang tidak ada di daerah lainnya," ungkap Fikri.
Sebagaimana diketahui bahwa spesies mamalia pesut Irrawaddy (Orcaella brevirostris) terancam populasinya, hal tersebut terungkap dari laporan terbaru International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List of Threatened Species yang dikeluarkan pada Selasa (05/12/2017) lalu.
IUCN menyebutkan populasi pesut Irrawaddy (Orcaella brevirostris) menurun, dan status konservasinya berubah dari kategori rentan (vulnerable) menjadi terancam punah (endangered). Selama 60 tahun terakhir untuk pesut Irrawaddy populasinya menurun menjadi setengahnya.
Fikri menilai bahwa populasi mamalia pesut Kaltim harus menjadi perhatian pemerintah dan harus dijaga seperti populasi komodo yang saat ini menjadi salah satu destinasi pariwisata yang sangat diminati banyak orang. Harapannya, mamalia pesut ini juga bisa mendapatkan perhatian yang sama karena mamalia pesut juga termasuk mamalia langka.
"Kawasan mamlia pesut ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah guna menjaga keberlangsungan mamalia tersebut, jangan sampai ini ini punah," ungkapnya.
Sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Timur (Kaltim), Syafruddin Pernyata bahwa mamalia pesut air tawar ini hanya ada di Kalimantan Timur. "Dulu mamalia ini sangat banyak, sekarang terancam punah dan sekarang kisaran tinggan 70an ekor mamalia pesut air tawar," ungkapnya.
Dari hasil penelitian RASI di Teluk Balikpapan sejak 2000 menunjukkan ada tren perubahan distribusi pesut jadi semakin ke hulu teluk dan semakin terdesak dengan aktivitas manusia. (skr,mp)